KAPAN pemberian Imunisasi ?
Semua anak yang berumur 0 – 12 bulan harus mendapat imunisasi.
*Umur 0 – 1 Bln : BCG, Polio, Hepatitis B1
*Umur 2 Bln : DPT 1, Polio 2, Hepatitis B2
*Umur 3 Bln : DPT 2, dan Polio 3
*Umur 4 Bln : DPT3 dan Polio 4
*Umur 9 Bln : Campak, Hepatitis B3
Macam-macam Vaksin
1.Vaksin BCG
Imunisasi BCG tujuannya untuk memberikan kekebalan aktif
kepada bayi dan balita terhadap penyakit TBC Paru Paru.
2.Vaksin DPT ( Dipteri, Pertusis,Tetanus )
Imunisasi DPT tujuannya untuk memberikan kekebalan yang
bersamaan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis dan Tetanus.
3.Vaksin Polio
Imunisasi Polio tujuannya untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan balita terhadap penyakit
poliomielitis atau kelumpuhan.
4.Vaksin Hepatitis B
kepada bayi dan balita terhadap penyakit TBC Paru Paru.
2.Vaksin DPT ( Dipteri, Pertusis,Tetanus )
Imunisasi DPT tujuannya untuk memberikan kekebalan yang
bersamaan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis dan Tetanus.
3.Vaksin Polio
Imunisasi Polio tujuannya untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan balita terhadap penyakit
poliomielitis atau kelumpuhan.
4.Vaksin Hepatitis B
Imunisasi Hepatits B tujuannya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B atau penyakit
kuning.
5. Vaksin campak
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek).
Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih. Pada kejadian
Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih. Pada kejadian
luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian.
Dosis dan Tempat Pemberian Vaksin Imunisasi
1. BCG
Vaksin disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas, untuk bayi berumur kurang dari 1 tahun diberikan
sebanyak 0,05 mL dan untuk anak berumur lebih dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,1 mL.
2. DPT
Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang
disuntikkan pada otot lengan atau paha. Dosis
disuntikkan pada otot lengan atau paha. Dosis
0,5 ml secara intra muskular di bagian luar paha.
3. Hepatitis B
Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak 0,5 mL.
4. Polio
5. Campak
Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak 0,5 mL.
Kontra Indikasi
1. Kontra indikasi pemberian vaksin BCG:
*Respon imunologik terganggu : infeksi HIV, def imun kongenital,
leukemia, keganasan
*Respon imunologik tertekan: kortikosteroid, obat kanker, radiasi
*Hamil
leukemia, keganasan
*Respon imunologik tertekan: kortikosteroid, obat kanker, radiasi
*Hamil
2. Kontra indikasi pemberian vaksin DPT:
* Kelainan neurologis n terlambat tumbuh kembang
* Ada riwayat kejang
* Ada riwayat kejang
* Penyakit degeneratif
* Pernah sebelumnya divaksinasi DPT menunjukkan: anafilaksis, ensefalopati, kejang, renjatan,
* Pernah sebelumnya divaksinasi DPT menunjukkan: anafilaksis, ensefalopati, kejang, renjatan,
hiperpireksia, tangisan/teriakan hebat.
3. Kontra indikasi pemberian vaksin Polio:
defisiensi imunologik atau kontak dengannya
4. Kontra indikasi pemberian vaksin Hepatitis B:
Tidak ada kontraindikasi
5. Kontra indikasi pemberian vaksin campak:
* infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38°Celsius
* gangguan sistem kekebalan
* pemakaian obat imunosupresan
* alergi terhadap protein telur
* hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
* infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38°Celsius
* gangguan sistem kekebalan
* pemakaian obat imunosupresan
* alergi terhadap protein telur
* hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
* wanita hamil.
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
KIPI adalah kejadian sakit yang mungkin timbul setelah imunisasi. kejadian ini umumnya terjadi dalam masa
satu bulan setelah imunisasi.
satu bulan setelah imunisasi.
1. BCG
setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan. setelah 2-3 minggu
kemudian pembengkakan menjadi abses kecil yang menjadi luka dengan garis tengah sekitar 10mm. jangan
diberi obat apapun, dan biarkan luka tetap terbuka. luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya dan
meninggalkan parut yang kecil.
2. DPT
kadang2 bayi menderita panas setelah mendapat vaksin ini. tetapi panas ini umumnya akan sembuh
dalam 1-2 hari. sebagian bayi merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan. sedangkan
sebagian bayi lainnya tidak. keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu pengobatan, akan sembuh sendiri.
3. Polio
tidak ada efek samping
4. Campak
anak mungkin panas pada hari ke 5-12 sesudah suntikan. kadang2 disertai kemerahan pada kulit seperti
campak. hal ini adalah gejala penyakit campak ringan dan umumnya setelah 1-2 hari akan hilang.
5. Hepatitis B
tidak ada efek samping
yang perlu disampaikan kepada ibu yang anaknya demam setelah diimunisasi
* lebih sering meneteki (ASI) dari biasanya, untuk menjamin bayi/anak menerima cukup zat cair.jika bayi
yang perlu disampaikan kepada ibu yang anaknya demam setelah diimunisasi
* lebih sering meneteki (ASI) dari biasanya, untuk menjamin bayi/anak menerima cukup zat cair.jika bayi
berusia lebih dari 6 bulan boleh diberi tambahan air minum.
* memberikan obat penurun panas dengan dosis sesuai anjuran dokter.
* mengompres dahi bayi dengan menggunakan kain yang dibasahi air hangat.
* membawa bayi ke dokter atau layanan kesehatan jika demam berlanjut.
* memberikan obat penurun panas dengan dosis sesuai anjuran dokter.
* mengompres dahi bayi dengan menggunakan kain yang dibasahi air hangat.
* membawa bayi ke dokter atau layanan kesehatan jika demam berlanjut.
JADWAL IMUNISASI
Tabel berikut adalah jenis imunisasi yang dianjurkan pada masa kanak-kanak serta tabel penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada anak-anak.
Tabel berikut adalah jenis imunisasi yang dianjurkan pada masa kanak-kanak serta tabel penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada anak-anak.
Penyakit | Waktu | Reaksi | Perlindungan |
Imunisasi DPT, difteri, batuk rejan (partusis), tetanus | Suntikan pada umur 2, 4, 6, 18 bulan. Dan diulang pada 4-5 tahun | Anak bisa demam, tempat suntikan terasa sakit. | Tetanus harus diulang setiap 5 tahun supaya terhindar dari tetanus |
Polio | Vaksin diminum pada usia 0, 2, 3, 4, 6, 18 bulan dan ulangi pada umur 5 tahun | Tidak ada | Harus diulang agar selalu terlindung |
Campak | Suntikan pada usia 9 bulan dan diulang pada usia 6 tahun | Demam dan timbul bercak-bercak | Tidak diketahui berapa lama sejak vaksinasi terakhir |
Tuberkolosa (BCG) | Suntikan pada usia 0-3 bulan dan diulang pada usia 10-13 tahun, kalau dianggap perlu. | Sakit dan kaku di tempat suntikan | Seumur hidup |