Sabtu, 30 Oktober 2010

Imunisai Dasar


KAPAN pemberian Imunisasi ?
Semua anak yang berumur 0 – 12 bulan harus mendapat imunisasi.
    *Umur 0 – 1 Bln : BCG, Polio, Hepatitis B1
    *Umur 2 Bln : DPT 1, Polio 2, Hepatitis B2
    *Umur 3 Bln : DPT 2, dan Polio 3
    *Umur 4 Bln : DPT3 dan Polio 4
    *Umur 9 Bln : Campak, Hepatitis B3

Macam-macam Vaksin
1.Vaksin BCG
    Imunisasi BCG tujuannya untuk memberikan kekebalan aktif
    kepada bayi dan balita terhadap penyakit TBC Paru Paru.
2.Vaksin DPT ( Dipteri, Pertusis,Tetanus )
   Imunisasi DPT tujuannya untuk memberikan kekebalan yang
   bersamaan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis dan  Tetanus.

3.Vaksin Polio
    Imunisasi Polio tujuannya untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan balita terhadap penyakit
    poliomielitis atau kelumpuhan.
4.Vaksin Hepatitis B
    Imunisasi Hepatits B tujuannya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B atau penyakit
    kuning.
5. Vaksin campak
    Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak (tampek).
    Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih. Pada kejadian
    luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian.
    
Dosis dan Tempat Pemberian Vaksin Imunisasi
1. BCG
    Vaksin disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas, untuk bayi berumur kurang dari 1 tahun diberikan
     sebanyak 0,05 mL dan untuk anak berumur lebih dari 1 tahun diberikan sebanyak 0,1 mL.
2. DPT
    Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang
    disuntikkan pada otot lengan atau paha. Dosis
    0,5 ml secara intra muskular di bagian luar paha.
3. Hepatitis B
    Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak 0,5 mL.
4. Polio
    Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak 0,5 mL.
5. Campak
    Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak 0,5 mL.

Kontra Indikasi 
1. Kontra indikasi pemberian vaksin BCG:
    *Respon imunologik terganggu : infeksi HIV, def imun kongenital,
      leukemia, keganasan
   *Respon imunologik tertekan: kortikosteroid, obat kanker, radiasi
   *Hamil 
2. Kontra indikasi pemberian vaksin DPT:
     * Kelainan neurologis n terlambat tumbuh kembang
     * Ada riwayat kejang
     * Penyakit degeneratif
     * Pernah sebelumnya divaksinasi DPT menunjukkan: anafilaksis, ensefalopati, kejang, renjatan,
        hiperpireksia, tangisan/teriakan hebat.
3. Kontra indikasi pemberian vaksin Polio:
    defisiensi imunologik atau kontak dengannya
4. Kontra indikasi pemberian vaksin Hepatitis B:
     Tidak ada kontraindikasi
5. Kontra indikasi pemberian vaksin campak:
   * infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38°Celsius
   * gangguan sistem kekebalan
   * pemakaian obat imunosupresan
   * alergi terhadap protein telur
   * hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
   * wanita hamil.

 Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
 KIPI adalah kejadian sakit yang mungkin timbul setelah imunisasi. kejadian ini umumnya terjadi dalam masa
 satu bulan setelah imunisasi.
1. BCG
    setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan. setelah 2-3 minggu
    kemudian pembengkakan menjadi abses kecil yang menjadi luka dengan garis tengah sekitar 10mm. jangan
    diberi obat apapun, dan biarkan luka tetap terbuka. luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya dan
    meninggalkan parut yang kecil.
2. DPT
    kadang2 bayi menderita panas setelah mendapat vaksin ini. tetapi panas ini umumnya akan sembuh
    dalam 1-2 hari. sebagian bayi merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan. sedangkan
    sebagian bayi lainnya tidak. keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu pengobatan, akan sembuh sendiri.
3. Polio
    tidak ada efek samping
4. Campak
    anak mungkin panas pada hari ke 5-12 sesudah suntikan. kadang2 disertai kemerahan pada kulit seperti
    campak. hal ini adalah gejala penyakit campak ringan dan umumnya setelah 1-2 hari akan hilang.
5. Hepatitis B
    tidak ada efek samping

yang perlu disampaikan kepada ibu yang anaknya demam setelah diimunisasi
    * lebih sering meneteki (ASI) dari biasanya, untuk menjamin bayi/anak menerima cukup zat cair.jika bayi
       berusia lebih dari 6 bulan boleh diberi tambahan air minum.
    * memberikan obat penurun panas dengan dosis sesuai anjuran dokter.
    * mengompres dahi bayi dengan menggunakan kain yang dibasahi air hangat.
    * membawa bayi ke dokter atau layanan kesehatan jika demam berlanjut.
JADWAL IMUNISASI
Tabel berikut adalah jenis imunisasi yang dianjurkan pada masa kanak-kanak serta tabel penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada anak-anak.
PenyakitWaktu
Reaksi
Perlindungan
Imunisasi DPT, difteri, batuk rejan (partusis), tetanus Suntikan pada umur 2, 4, 6, 18 bulan. Dan diulang pada 4-5 tahun Anak bisa demam, tempat suntikan terasa sakit. Tetanus harus diulang setiap 5 tahun supaya terhindar dari tetanus
Polio Vaksin diminum pada usia 0, 2, 3, 4, 6, 18 bulan dan ulangi pada umur 5 tahun Tidak ada Harus diulang agar selalu terlindung
Campak Suntikan pada usia 9 bulan dan diulang pada usia 6 tahun Demam dan timbul bercak-bercak Tidak diketahui berapa lama sejak vaksinasi terakhir
Tuberkolosa (BCG) Suntikan pada usia 0-3 bulan dan diulang pada usia 10-13 tahun, kalau dianggap perlu. Sakit dan kaku di tempat suntikan Seumur hidup


















































Kelahiran Lotus (Lotus Birth)

Sejarah Lotus Birth
Negara perintis Lotus birth adalah Amerika. Lotus birth dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk melindungi bayi dari infeksi luka yang terbuka. Meskipun Lotus birth ini merupakan suatu fenomena yang baru, tapi penundaan pemotongan tali pusat sudah ada dalam budaya Bali dan budaya suku Aborigin Australia. Dan keputusan Lotus birth serta dampak fisiologis yang dapat terjadi merupakan tanggung jawab dari klien yang telah memilih dan membuat keputusan tersebut.

Primatolog Jane Goodall, adalah orang pertama untuk melakukan apapun studi jangka panjang dari simpanse di alam bebas Pada hewan Simpanse, yang merupakan mamalia dengan 99% bahan genetik hampir sama dengan manusia, juga pada prakteknya membiarkan plasenta utuh, tidak merusaknya bahkan memotongnya. Hal itu dikenal dengan fakta primatologis. Beberapa praktisi kelahiran teratai simpanse merujuk kepada praktek sebagai latihan alami bagi manusia juga.

Informasi mengenai lotus birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, Kristen serta Yahudi.
Di Tibet dan Zen Buddhisme, istilah "kelahiran teratai" digunakan untuk menggambarkan para guru spiritual seperti Buddha Gautama dan Padmasambhava (Lien Sen-hua), menekankan mereka masuk ke dunia sebagai utuh, anak-anak kudus. Kelahiran referensi teratai juga ditemukan dalam Hinduisme, misalnya dalam kisah kelahiran Wisnu.

Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai penyakit kuning dan kehilangan berat badan bayi karena tindakan Lotus birth.

Pengertian Kelahiran Lotus (Lotus Birth)
 Setelah bayi lahir, tali pusat yang melekat pada bayi dan plasenta dibiarkan, tanpa dijepit atau dipotong, dan membiarkan tali pusat terlepas dari bayi secara alami. Tali pusat dan plasenta merupakan satu unit dan satu kesatuan yang membentuk bayi. Umumnya tali pusat terlepas secara alami dua atau tiga hari setelah kelahiran.



Perawatan Placenta pada lotus birth
Plasenta yang baru dilahirkan biasanya mengeluarkan cairan, pada kelahiran Lotus, cairan itu di tampung dan disimpan di dalam waskom atau mangkuk, selanjutnya didekatkan pada bayi. Kain yang digunakan untuk menutupi plasenta haruslah memungkinkan terjadinya pertukaran udara, sehingga plasenta tidak berbau busuk dan menjadi kering. Ada yang menggunakan garam laut untuk mempercepat proses pengeringan plasenta. Kadang-kadang ada yang mengoleskan minyak esensial, seperti lavender atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti goldenseal, neem, dicampurkan dengan lavender sebagai anti bakteri. Kalau pengeringan plasenta tidak dilakukan secara baik, maka plasenta akan mengeluarkan bau tidak sedap. Bau tersebut dapat diatasi dengan penanaman plasenta secara langsung atau didinginkan (menyimpan dalam lemari es) setelah minggu pertama pasca persalinan. Kelahiran Lotus jarang dilakukan di rumah sakit. Lebih sering terjadi pada persalinan di rumah dan pusat-pusat kelahiran Lotus.

Manfaat Lotus Birth
- Tali pusat dibiarkan hingga memungkinkan terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin.

- Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi benar-benar mulai bernapas sendiri.

- Lotus birth memungkinkan bayi segera menangis setelah lahir.

- Bayi tetap berada di dekat ibu setelah persalinan. Hal itu memungkinkan bounding attachment lebih lama.

kelahiran Lotus di sebut juga praktek non-kekerasan. Tidak hanya tali pusat tidak dipotong, itu hanya withers jauh biasanya pada hari ketiga. Anak memiliki waktu untuk membiasakan kepada dunia, tanpa memisahkan tiba-tiba dari teman hangat dan peduli, yang telah menemani dalam rahim selama sembilan bulan.Hal ini mendapatkan momentum lebih banyak dan lebih dewasa ini, sebagai orang tua menyadari pentingnya kelahiran bagi perkembangan psikologis dan kesehatan anak.
Plasenta adalah bagian dari bayi. Plasenta mulai berkembang di implantasi dari sumber yang sama sebagai bayi - kista ledakan. Janin bergantung pada plasenta, tidak hanya untuk gizi, tetapi juga untuk pertukaran gas, pembuangan sampah, endokrin dan dukungan kekebalan tubuh. Perkembangan benar plasenta adalah penting untuk pengembangan embrio dan janin.
Ketika lahir, bayi masih mengandalkan plasenta. Meninggalkannya melekat pada bayi setelah lahir, Anda membuat transisi alami untuk mengambil tempat. Tidak ada terburu-buru, dan tidak kebingungan.  plasenta adalah nutrisi yang paling berharga, hormon, zat dukungan kekebalan masuk ke tubuh bayi. Meninggalkan plasenta utuh juga termasuk menjaga tubuh bayi dari infeksi yang mungkin muncul dalam bentuk potongan tali placenta.